Minggu, 02 Agustus 2020

SEJARAH PENGIBARAN SANG SAKA MERAH PUTIH PERTAMA DI RANTAU KAMPAR KIRI

NEGERI LIPATKAIN ERA PROKLAMASI KEMERDEKAAN

 

        


                 MAKAM RAJA RANTAU KAMPAR KIRI

               T. H. ABDULLAH YDP SAKTI DI LIPATKAIN

Raja Ibadat Gunung Sahilan yakni Tengku Haji Abdullah YDP Sakti, memiliki beberapa orang istri, salah satu istrinya berasal dari Negeri Lipatkain. Keberadaan salah satu Istri beliau di Negeri Lipatkain, sehingga beliau dominan tinggal di Negeri Lipatkain, Bukan di Negeri Gunung Sahilan sebagai Pusat Kerajaan Rantau Kampar Kiri pada waktu itu.

Pada sekitar tahun 1940-an Raja Adat Kampar Kiri yakni Tengku Abdul Jalil YDP Besar atau dikenal dengan nama Tengku Sulung dalam keadaan Sakit, sehingga Raja Ibadat Tengku Haji Abdullah melaksanakan jabatan Rangkap sebagai Raja adat dan Ibadat.

Pada tahun 1945, tentara Jepang menyerah kepada sekutu, sehingga pada tanggal 17 Agustus 1945, Bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya di Jakarta. Proklamasi Itu dibacakan Oleh Dwi Tunggal Soekarno-Hatta.

 

Berita Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang di Proklamasikan Tanggal 17 Agustus 1945, akhirnya sampai juga ke Rantau Kampar Kiri, berita Proklamasi ini dibawah oleh seorang mantan Prajurit Peta yang bernama Hasan Basri Lilit yang berasal dari Lipatkain, berita itu didapat oleh Hasan Basri dari Pekanbaru.

Oleh Hasan Basri (Kolonel TNI) berita itu disampikan kepada tokoh-tokoh masyarakat di Rantau Kampar Kiri, terutama kepada tokoh-tokoh masyarakat Negeri Lipatkain antara lain :


1.   Guru Ahmad Abdurrahman Zaini

2.   Guru Rahmat

3.   Guru Rusli

4.   Guru Roib

Oleh tokoh-tokoh masyarakat yang juga seorang guru ini, berita tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Tersebut di sampaikan kepada Raja Rantau Kampar Kiri pada waktu itu yakni Tengku Haji Abdullah YDP Sakti.

Dari sini munculnya dukungan dari Raja Kerajaan Rantau Kampar Kiri terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dan pernyataan bergabungnya Kerajaan Rantau Kampar Kiri kedalam Negara Republik Indonesia, yang dikirim melalui Telegram kepada Pemerintah Republik Indonesia oleh Raja Adat dan Ibadat Rantau Kampar Kiri yakni Tengku Haji Abdullah YDP Sakti.

Wujud dukungan dan bergabungnya Kerajaan Rantau Kampar Kiri kepada Republik Indonesia, maka pada tanggal 21 Oktober 1945 diadakan upacara Pengibaran Bendera Merah Putih pertama di Negeri Lipatkain Oleh Raja Rantau Kampar Kiri Tengku Haji Abdullah YDP Sakti bersama tokoh-tokoh masyarakat Rantau Kampar Kiri bertempat di Halaman Sekolah Rakyat di Negeri Lipatkain.

Lokasi Pengibaran Bendera Merah-Putih pertama di Rantau Kampar Kiri ini adalah di Negeri Lipatkain tepatnya di Halaman Sekolah Rakyat (SR) hari ini disebut SDN 001 Lipatkain, Dusun I Bukit Balam Desa Lipatkain Selatan Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar.

  SDN 001 LIPATKAIN ( LOKASI PERTAMA PENGIBARAN        BENDERA MERAH  PUTIH DI RANTAU KAMPAR KIRI)

Ini adalah sekelumit sejarah pengibaran Sang Saka Merah-Putih pertama sekali di Bumi Rantau Kampar Kiri, yakni di Negeri Lipatkain, yang mana setelah itu Negeri Lipatkain menjadi Pusat Kewedanaan Rantau Kampar Kiri.